I$rael Tergantung Kepada Dukungan Dana Amerika!??

Banyak pengamat meyakini bahwa entitas Israel mengandalkan dukungan dana Amerika. Kalau bukan milyaran dolar dikucurkan AS kepada Israel setiap tahun, negara zionis itu sudah lama runtuh.
Tapi sebentar dulu. Jika memperhatikan secara seksama dan teliti terhadap data-data dan angka dukungan dana Amerika kepada Israel, kesimpulannya akan berbeda. Ada bentuk bantuan selain dana yang tidak terkait langsung dengan dana.  
Dukungan politik AS terhadap Israel misalnya, telah menjadikan negara zionis itu sebagai “negara di atas hukum”, jauh dari sanksi dan pertanggungjawaban PBB dan Dewan Keamanan serta lembaga internasional lainnya. Tentu diikuti oleh dukungan sekutu Israel lainnya selain AS.
Dukungan militer AS terhadap Israel dengan senjata pemusnah massal dan senjata berbahaya yang paling canggih misalnya, telah menjadikan negara zionis itu unggul dan mampu menggilas dan menggempur negara-negara Arab semuanya. AS juga mendukung penuh program nuklir Israel yang kini sudah memiliki prosuksi 200 lebih hulu ledak nuklir. Tentu ditambah dukungan media dan ekonomi.
Dukungan dana Amerika tentu sangat besar kepada Israel. Sejak tahun 1979, setiap tahunnya, AS menggelontorkan dana sebesar lebih dari 3 milyar USD kepada Israel. Ini bantuan Amerika terbesar jika dibandingkan dengan bantuannya kepada negara lain.
Total bantuan AS kepada Israel sejak berdiri tahun 1948 hingga tahun 2009 mencapai 106 milyar 160 juta USD,  seperti yang dilaporkan kepada Congressional Research Service (CRC).
Selama 20 tahun pertama sejak Israel berdiri (1949-1968) total bantuan AS kepada Israel mencapai 1327 USD dan 10 tahun berikutnya (1969-1978) mencapai total 11 milyar, 427 juta USD.
Kemudian terjadi lompatan besar dalam jumlah bantuan dana AS setelah Israel menandatangani perjanjian penyelesaikan damai Cam David dengan Mesir antara 1979-1988 yang mencapai total 29 milyar, 934 juta USD, kemudian naik sedikit di 10 tahun berikutnya antara 1989-1998 menjadi 31 milyar, 552 juta USD, dan bertahan dalam jumlah ini di 10 tahun berikutnya 1999-2009 dengan nilai total 31 milyar, 922 juta USD.
Di sisi lain, meski dukungan dana AS bertahan selama 30 tahun terakhir, ketergantungan Israel terhadap dukungan dana Amerika sebenarnya menurun seiring waktu.
G N P (Gross National Product) atau Produk Nasional Bruto Israel tumbuh terus setiap tahun rata-rata 10% antara tahun 1948-1972, tentu karena pemanfaatan Israel terhadap tanah dan properti yang dirampasnya dari Palestina serta tingkat eksodus yahudi yang tinggi ke Palestina terjajah. Israel juga mendapatkan ganti rugi dari Jerman yang dianggap sebagai korban perang dunia ke 2. Dukungan dana AS bukanlah penentu bangunan ekonomi Israel.
Periode 1972-1985, Israel terkena krisis ekonomi mencekik karena imbas naiknya harga minyak mentah dan tingginya biaya layanan sosial serta naiknya anggaran militer yang melebihi seperempat GNP Israel. (dengan kata lain anggaran militer adalah 1/3 dari total anggaran negara).
Israel mengalami penurunan GNP hingga 2% setiap tahun dari 10% sebelumnya. Sehingga tingkat inflasi Israel mencapai 51% tahun 1978 dan inflasi mencapai 400% 1984.
Di periode ini, bantuan AS sebesar 3,1 milyar menjadi sangat penting dan menentukan ekonomi Israel. Apalagi income Israel tahun 1983 ada di kisaran 15,3 milyar USD. Artinya, bantuan AS adalah 20% dari total income Israel dan menutupi 30% anggaran pemerintah penjajah Israel di tahun itu.
Tahun 1985 Israel terkena krisis keuangan yang bisa mengancam bila tidak ada bantuan AS sebesar 1500 juta USD. Kemudian dibentuk pemerintah persatuan nasional dari Partai Buruh dan Likud yang mengadopsi program reformasi ekonomi, menurunkan anggaran negara dan upah, pajak baru, dan politik yang lebih liberal dan kapitalis.
Meski Israel mengalami kerugian karena meletusnya Intifadhah tahun 1987, pemerintah penjajah Israel mampu melaluinya dengan memanfaatkan pendatanganan kesepakatan damai dengan PLO tahun 1993 dan dengan Jordania tahun 1994 menyusul runtuhnya Uni Soviet dan sosialis di Eropa Timur tahun 1988-1991 dan terbentuknya tata dunia dunia satu kutup yang dikendalikan Amerika.
Israel memanfaatkan hegemoni AS dengan mampu membangun hubungan diplomasi dengan sekitar 50 negara dan hubungan ekonomi yang luas seperti Cina, India dan Rusia.
Israel juga memanfaatkan eksodus 1 juta yahudi antara 1989-2000 setelah runtuhnya sistem sosialisme. Apalagi eksodus itu membawa puluhan SDM kuat.
Karenanya, Israel mampu melakukan lompatan GNP di tahun 2000 sekitar tujuh kali lipat dibanding tahun 1983 sehingga mencapai 110 milyar dolar. Sehingga tingkat ketergantungan ekonomi Israel terhadap dukungan dana Amerika kurang dari 3% dari income Israel. Kemudian melompat lagi menjadi 200 milyar di tahun 2008-2009 sehingga tingkat dukungan dana AS untuk Israel hanya 1,5% dari income Israel. Artinya, secara riil, Israel berhasil terbebas dari dukungan dana AS.
Di sisi lain, Israel memanfaatkan dalam skala besar pertukaran perdagangan dengan AS untuk meraup finansial besar. AS adalah partner Israel utama dalam perdagangan. Eksport Israel ke AS mencapai sepertiga nilai total eksport Israel yang nilainya mencapai 18 milyar USD atau 38,4% tahun 2006, 16,7 milyar (35%) tahun 2009.
Dalam hal import, AS juga parner utama Israel. Import Israel terhadap barang Amerika tahun 2009 mencapai nilai 5,848 milyar dari total impor Israel 47,387 milyar atau 11,6%.
Artinya neraca perdagangan masih berat ke Israel sebesar 11 milyar dibanding Amerika.
Sehingga Israel mampu mengganti defisit perdagangan dengan negara lain. Kalau tidak ada gantinya, Israel akan defisit perdagangan setiap tahun antara 19,5 hingga 25,7 % antara 2006-2009.
Ekonomi Israel membaik beberapa tahun setelah kesepakatan Oslo hingga menyamai Eropa Barat, melampaui Spanyol, Portugal, Yunani dan Saudi sehingga perdapatan perkapita tahunan mencapai 19 ribu USD tahun 200 dan 28 ribu USD tahun 2008, sehingga sulit mencari legitimasi bantuan AS ke Israel.
Oleh karena itu Israel sepakat dengan AS tahun 1998 agar pemerintah AS melakukan pengurangan bertahap bantuan sisi ekonomi (yang berjumlah hingga 1200 juta dolar) untuk aspek militer (yang sebesar ke 1800 juta dolar) sehingga pengurangan aspek ekonomi sebesar $ 120 juta per tahun dengan meningkatkan bantuan militer sebesar $ 60 juta per tahun. Perubahan ini bertahap sepanjang 10 tahun dimulai pada tahun 2000 hingga dukungan militer mencapai 2.400 juta pertahun.
Pada Agustus 2007, AS menyatakan akan mengucurkan bantuan militer kepada Israel senilai 6 milyar dolar selama 10 tahun ke depan sehingga diperkirakan pada 2018 bantuan militer AS untuk Israel senilai 3 milyar setiap tahun. Artinya bantuan AS kepada Israel condong kepada bantuan militer.
AS lari dari pajak karena membantu negara maju dan kaya, upaya AS untuk mewujudkan perdamaian juga menimbulkan tandatanya. AS diyakini hanya ingin mempertahankan hegemoninya dengan menjadikan Israel sebagai ‘tongkat dan anjing penjaga’ di negara-negara kawasan agar mau berdamai.
Di sisi lain juga, entitas Israel masih menjadi proyek zionis yang memberikan layanan kepada politik strategi ekonomi negara besar dan barat. Sehingga eksistensi Israel harus dipertahankan. Karenanya, dukungan Amerika masih dibilang murah dibanding peran Israel bagi hegemoni mereka.
Menteri Israel Jacob Meridor menyatakan dalam wawancara radio bahwa Israel bagi Amerika seperti 10 kapal pengangkut pesawat Amerika. Jika untuk membangun kapal itu 50 milyar, jika AS membayar 10% saham, ia hanya membayar 5 milyar belum dihitung maintenes politik dan pasukan. Karena, bantuan Amerika hanya 2 milyar, lantas sisanya dimana? Ejek Meridor.
Ariel Sharon pernah bilang 23 tahun lalu, Israel memberikan layanan kepada AS sebesar lebih dari 100 milyar dolar, sementara bantuan Amerika tidak lebih dari 30 milyar. “AS masih berhutang kepada kami sebesar 70 milyar”.
Selain itu, nilai kerjasama ekonomi AS dengan Israel tidak ternilai dan melampuai jauh dukungan dana AS kepada negara zionis. Misalnya kerjasama bidang industri militer, bidang teknologi modern, pertukaran pengalaman dan informasi. Sehingga Israel mampu mengembangkan potensinya besar-besaran dan memberikan lapangan kerja puluhan ribu lapangan kerja dan mampu bersaing di dunia global.
Tak heran bila Israel menduduki ringking 4 atau 5 dunia dalam bidang eksport senjata setelah Amerika, Rusia, dan Perancis. Nilai penjualan senjata Israel setiap tahun mencapai 4-5 milyar setiap tahun.
Selain itu juga, dukungan dana AS dilakukan bukan hanya dukungan resmi saja. Sebab AS menjadi tempat paling penting menggalang sumbangan bagi Israel. Setiap tahun terkumpul dana sumbangan bagi Israel sekitar 1 milyar USD dan 1 milyar USD lainnya berupa surat obligasi yang kebanyakan dari Amerika.
Bahkan Israel memanfaatkan tekanan politik dan ekonomi AS kepada banyak negara. Amerika dalam setiap kasus mensyaratkan dalam hubungan baiknya kepada sebuah negara agar melakukan normalisasi hubungan politik dan ekonomi dengan Israel.
Banyak negara sadar bahwa kepuasan AS kuncinya di Israel.
Karenanya, seharusnya para pengamat dan pemerhati soal “ketergantungan keuangan Israel kepada Amerika” menyadari bahwa ketergantungan itu sudah menurun drastis dalam beberapa tahun belakangan dibanding dengan GNP Israel dan income di Israel.
Namun Israel masih menggantungkan secara aktif sisi lain dukungan AS, pertukaran, kerjsama ekonomi yang bisa membantu mengatasi defisit perdagangan, bantuan teknologi dan militer.

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.