Laki-Laki Berkeringat Lebih Banyak Ketimbang Perempuan

Jakarta (ANTARA News)- Para ilmuwan telah menyimpulkan bahwa perempuan berkeringat lebih sedikit dari pada laki-laki, terutama ketika melakukan aktifitas berat.

Keringat merupakan mekanisme tubuh untuk mendinginkan diri. Ketika kita melepaskan cairan melalui pori-pori tubuh, maka cairan itu akan menguap. Keseluruhan proses itu menurunkan suhu tubuh.

Para ilmuwan dari Universitas Osaka dan Univesitas Kobe, Jepang, percaya sejak ribuan tahun lalu laki-laki telah berkeringat lebih banyak dari perempuan karena mereka memang lebih aktif. Laki-laki misalnya perlu mendinginkan tubuhnya ketika sedang berburu.

Sebaliknya, perempuan berkeringat lebih sedikit. Tubuh perempuan yang lebih kecil memilki kandungan air yang lebih sedikit ketimbang laki-laki jadi jika perempuan berkeringat mereka akan menderita dehidrasi, demikian kutip Daily Mail.

Ilmuwan mewanti-wanti perempuan agar tidak banyak berkeringat karena tubuh perempuan tidak bisa begitu bagus dalam mendinginkan dirinya sendiri dengan keringat.

Selain itu para peneliti juga, dengan mengesampingkan jenis kelamin, menemukan bahwa mereka yang lebih sehat berkeringat lebih banyak.

Seseorang yang gemar berolah raga akan mengeluarkan lebih dari 60 persen cairan tubuh selama berolah raga ketimbang orang lain, dari jenis kelamin yang sama, yang kurang banyak bergerak. Jika sering bergerak dan berkeringat maka orang akan lebih mudah menghadapi cuaca panas.

"Perempuan umumnya memiliki cairan tubuh lebih sedikit dari pada laki-laki, sehingga perempuan lebih mudah menderita dehidrasi," kata Yoshimitsu Inuoe, pemimpin penelitian itu.

Para peneliti kemudian percaya, keringat yang lebih sedikit pada perempuan mungkin adalah strategi alamiah tubuh untuk beradaptasi dengan lilngkungan yang panas. Sementara keringat yang banyak pada pria adalah mekanisme agar pria lebih efisien dalam bekerja.

"Baik laki-laki dan perempuan bisa menyesuaikan diri jika mereka bekerja di bawah lingkungan yang panas," sambung Inuoe.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Experimental Psycology itu melibatkan 37 laki-laki dan perempuan. Setangah dari peserta penelitian itu dalam kondisi bugar sementara sisanya tidak.

Para sukarelawan itu diminta untuk bersepeda selama satu jam sementara para peneliti mengukur berapa banyak keringat yang keluar.

Para peneliti menemukan bahwa perbedaan banyaknya jumlah keringat antara laki-laki dan perempuan menjadi semakin panjang jika mereka semakin lama bersepeda.

Rata-rata seseorang berkeringat satu sampai satu setengah liter sehari tergantung pada jenis kelamin, suhu, dan seberapa aktif orang itu. Pesepak bola kehilangan dua liter keringat dalam satu pertandingan sementara pelari maraton bisa mengeluarkan tiga liter keringat dalam sejam.

Manusia juga kadang berkeringat ketika sedang cemas atau gugup tetapi hanya di tempat tertentu seperti telapak tangan, ketiak. dan selangkangan. Selama beraktifitas keringat mengucur di seluruh tubuh.

Banyak yang percaya berkeringat penting karena bersama cairan tubuh keluar juga racun berbahaya dari dalam tubuh. Karenanya banyak orang memilih ke sauna, meski belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim itu.

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.