Kondisi Merapi "Point of No Return"

Sleman (ANTARA News) - Kepala Pusat Vulkonologi Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono menegaskan, kondisi Gunung Merapi saat ini tak akan kembali ke posisi semula atau telah mencapai Merapi Masuk Kondisi "Point of No Return".

"Jika melihat perubahan yang terjadi sejak September hingga saat ini, diperkirakan Gunung Merapi sudah mencapai kondisi `point of no return`, artinya tak akan kembali lagi ke keadaan semula," katanya saat sosialisasi di Balai Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat.

Menurutnya, namun dengan kondisi seperti ini Gunung Merapi akan segera meletus atau tidak hanya Gunung Merapi sendiri yang tahu.

"Kalau kapan atau waktu persis meletus hanya Gunung Merapi sendiri yang tahu," katanya.

Ia mengatakan, setelah status Gunung Merapi ditingkatkan dari waspada ke siaga maka penanganan Gunung Merapi diambil alih Pusat Vulkonologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Sesuai dengan SOP yang ada sejak Gunung Merapi ditingkatkan statusnya dari waspada menjadi siaga maka tugas pengawasan terhadap gunung ini sekarang menjadi tanggung jawab PVMBG," paparnya.

Ia mengatakan, gempa-gempa di Merapi saat ini lebih besar daripada yang terjadi pada 2006."Saat ini aktivitas Gunung Merapi sudah meningkat lebih dari 500 persen," ujarnya.

Surono menjelaskan, pada 20 Oktober 2010 atau sehari sebelum gunung ini dinaikkan statusnya menjadi siaga, telah terjadi 479 kali gempa multifase, gempa vulkanik dalam dan dangkal total 39 kejadian dan terjadinya guguran 29 kali.

"Ciri-ciri lainnya yakni kandungan air dan gas Merapi sudah sangat berkurang, artinya kondisinya sudah panas sekali. Suhu terakhir yang kita catat di kawasan Woro, pada 20 Oktober mencapai 587 derajat Celcius," katanya.

Ia belum bisa memastikan Merapi meletus. "Kami berharap letusan kali ini tidak terlalu eksplosif, karena bila ekplosif akan terlalu berbahaya," katanya.

Meelihat kondisi di lapangan dimana masyarakar sekitar lereng Merapi yang sudah terbiasa menghadapi kemungkinan bencana seperti ini, pihaknya tidak terlalu khawatir.

"Masyarakat sudah disiapkan dan di antara mereka juga sudah menjalani latihan-latihan untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar

KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.