Ileana Tacconelli namanya. Perempuan berusia 28 tahun itu menimbulkan keresahan setelah foto-foto dan rekaman video seronoknya ditayangkan di internet.
Alhasil para orang tua yang marah memindahkan anak-anak mereka dari San Carlo Catholic High School, sekolah tempat Tacconelli mengajar di Kota Milan, Italia.
Ada juga orang tua yang mendukung Tacconelli, terutama para ayah dari murid-murid yang belajar di sekolah bergengsi di kota itu. Pendukung lain adalah kepala sekolah Pastor Also Geranzani.
Permasalahan berawal ketika seorang ibu murid di sekolah itu mengeluh kepada kepala sekolah karena menurut dia Tacconelli 'terlalu menarik dan bisa mencuri terlalu banyak perhatian'.
Sebelumnya, rekaman video Tacconelli yang mengenakan hanya 'hot pants' ketat dan bra muncul di internet bersama dengan fotonya dalam kostum polisi Amerika Serikat.
Mantan peraih gelar 'Miss Abruzzo', sebuah ajang kontes kecantikan di wilayah Italia tengah, meraih sertifikat mengajar dari universitas setelah ia gagal memenangkan kontes kecantikan tingkat nasional di Italia.
Dukungan pada Tacconelli juga datang dari surat kabar milik mantan perdana menteri Italia, yang mengatakan rekaman dan foto-foto dirinya lebih merupakan sebuah candaan ketimbang pornografi.
"Saya ingin sampaikan bahwa jika saya ingin menjadi seorang model atau seorang pesohor maka saya lakukan itu ketika saya masih lebih muda dan cantik," kata Tacconelli seperti yang dikutip Daily Mail.
"Saya kini telah menjadi seorang guru selama tiga tahun dan tidak pernah punya masalah. Tidak ada lagi yang perlu dikatakan dan saya didukung oleh orang tua murid dan sekolah," tegas Tacconelli.
"Ketika saya mendengar tentang hal ini saya sangat terkejut tetapi beberapa orang tua dan para guru telah mendukung saya, mereka bahkan telah membentuk 'fans club' untuk saya, dan itu sangat manis," ia menambahkan.
Para petinggi sekolah itu sangat mendukung Tacconelli.
"Ileana telah memenuhi semua persyaratan yang sangat ketat untuk menjadi guru di sekolah ini dan kami sangat puas," kata Osvaldo Songini, salah satu petinggi di sekolah itu.
"Ia terus diawasi selama masa percobaanya dan kami tidak menemukan masalah," ujar Songini lagi.
"Bagi kami di sini, termasuk Pastor Geranzani, menilai ia adalah guru yang sangat sesuai dan ia mempunyai semua persyaratan yang dibutuhkan. Kami tahu semua tentang masa lalunya karena ia tidak pernah menyembunyikannya," lanjut Songini.
Sementara itu, orang tua yang menarik anaknya dari sekolah itu mengatakan "Saya hanya ingin kejelasan - saya yakin dua dari tiga gelar yang dia punya itu tak resmi."
"Saya merasa dibohongi - saya ingin San Carlo tak begini, terutama karena mereka punya reputasi."
0 komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.