Buinos Aires (ANTARA News/Reuters) - Argentina Sabtu telah memprotes Inggris atas rencananya untuk melakukan percobaan militer di Kepulauan Falkland, atau Malvinas, menambah ketegangan yang telah meningkat karena eksplotasi minyak di kepulauan yang disengketakan itu.
Wakil Menlu Argentina Alberto D`Alotto mengatakan sepucuk surat protes telah dikirim ke duta besar Inggris di Buenos Aires perihal pelatihan militer itu, yang ia katakan akan melibatkan tembakan rudal. Ia tidak memberikan perincian lagi.
"Pemerintah Argentina telah menyampaikan protes resmi dan penuh semangatnya serta minta pemerintah Inggris untuk tidak melakukan latihan itu," kata D`Alotto, yang membaca dari surat tersebut.
Ia mengatakan rencana itu, yang Inggris beritahukan pada Argentina sekitar pekan lalu, merupakan "provokasi yang tak dapat diterima".
Presiden Cristina Fernandez mengecam rencana itu melalui situs Twitternya, mengatakan latihan itu mencerminkan "militerisasi Atlantik Selatan".
Hampir 30 tahun setelah kedua negara itu berperang untuk merebutkan kekuasaan atas kepulauan yang diperintah Inggris tersebut, ketegangan telah meningkat tahun ini karena Argentina marah pada perusahaan Inggris yang mencari minyak dan gas di laut sekitar kepulauan itu.
Pada 1982, Inggris mengirim pasukan angkatan laut untuk merebut kembali kepulauan itu setelah pasukan Argentina mendudukinya. Sekitar 650 tentara Argentina dan 255 tentara Inggris tewas dalam perang 10 pekan itu.
Inggris memiliki kehadiran militer tetap di kepulauan itu, disebut Las Malvinas di Argentina, dan mempertahankan pasukan yang terdiri atas 1.076 tentara dan empat kapal di kepulauan itu.
Wakil Menlu Argentina Alberto D`Alotto mengatakan sepucuk surat protes telah dikirim ke duta besar Inggris di Buenos Aires perihal pelatihan militer itu, yang ia katakan akan melibatkan tembakan rudal. Ia tidak memberikan perincian lagi.
"Pemerintah Argentina telah menyampaikan protes resmi dan penuh semangatnya serta minta pemerintah Inggris untuk tidak melakukan latihan itu," kata D`Alotto, yang membaca dari surat tersebut.
Ia mengatakan rencana itu, yang Inggris beritahukan pada Argentina sekitar pekan lalu, merupakan "provokasi yang tak dapat diterima".
Presiden Cristina Fernandez mengecam rencana itu melalui situs Twitternya, mengatakan latihan itu mencerminkan "militerisasi Atlantik Selatan".
Hampir 30 tahun setelah kedua negara itu berperang untuk merebutkan kekuasaan atas kepulauan yang diperintah Inggris tersebut, ketegangan telah meningkat tahun ini karena Argentina marah pada perusahaan Inggris yang mencari minyak dan gas di laut sekitar kepulauan itu.
Pada 1982, Inggris mengirim pasukan angkatan laut untuk merebut kembali kepulauan itu setelah pasukan Argentina mendudukinya. Sekitar 650 tentara Argentina dan 255 tentara Inggris tewas dalam perang 10 pekan itu.
Inggris memiliki kehadiran militer tetap di kepulauan itu, disebut Las Malvinas di Argentina, dan mempertahankan pasukan yang terdiri atas 1.076 tentara dan empat kapal di kepulauan itu.
0 komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.