Sana'a (ANTARA News) - Sayap Al Qaida yang berpangkalan di Yaman Sabtu mengaku bertanggung jawab atas rentetan serangan mematikan terhadap petugas dan fasilitas intelijen di Yaman Utara dan Selatan.
Pertemuan puncak luar biasa Arab ditutup dengan pernyataan akhir Al Qaida menyerang konvoi kedutaan Inggris di Yaman, menewaskan tiga orang.
Presiden Yaman, diplomat senior Amerika Serikat membahas upaya memerangi terorisme.
Yaman telah menangkap lima tersangka atas tuduhan berusaha membebaskan tawanan Al Qaida.
Dalam pernyataan yang disiarkan di forum jihad, Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) mengatakan, mereka berada di balik serangan sebuah bus yang membawa para perwira tinggi intelijen di ibu kota Sanaa pada 25 September, yang menewaskan 14 orang dan sejumlah lainnya luka-luka.
AQAP melakukan serangan ketika para petugas kontra-terorisme itu sedang dalam perjalanan untuk mempraktekkan pelatihan di Sanaa yang disponsori AS.
Semua penyerang "Mujahidin" itu kembali ke tempat persembunyian mereka tanpa cedera, kata pernyataan itu.
Pada 25 September, seorang perwira intelijen mengatakan kepada Xinhua, bahwa sedikitnya dua agen mereka tewas dan delapan lainnya cedera dalam serangan Al Qaida terhadap bus mereka di Sanaa.
Dia mengatakan, tiga orang Al Qaida bertopeng dan bersenjatakan AK-47 menembak sebuah bus polisi yang sedang melaju di dekat Universitas Al-Eyman, universitas keagamaan yang dikelola dan dimiliki oleh Sheik Abdulmajid al-Zandani, warga suku yang juga ulama salafi.
Universitas Al-Eyman pernah dicurigai pemerintah Yaman dan AS menyembunyikan para pejuang Al Qaida.
AQAP juga mengatakan, mereka berada di balik lima serangan lain dalam beberapa bulan terakhir terhadap fasilitas intelijen di provinsi Lahj, selatan Sanaa, menewaskan delapan agen termasuk direktur bagian investigasi keamanan Kolonel Ali Abdulkarim.
Dinas intelijen di negara miskin di pesisir selatan Jazirah Arah itu telah berulang kali dijadikan target oleh AQAP sejak awal tahun ini, menyebabkan puluhan anggota kontra-terorisme mereka tewas atau cedera.
Pertemuan puncak luar biasa Arab ditutup dengan pernyataan akhir Al Qaida menyerang konvoi kedutaan Inggris di Yaman, menewaskan tiga orang.
Presiden Yaman, diplomat senior Amerika Serikat membahas upaya memerangi terorisme.
Yaman telah menangkap lima tersangka atas tuduhan berusaha membebaskan tawanan Al Qaida.
Dalam pernyataan yang disiarkan di forum jihad, Al Qaida di Jazirah Arab (AQAP) mengatakan, mereka berada di balik serangan sebuah bus yang membawa para perwira tinggi intelijen di ibu kota Sanaa pada 25 September, yang menewaskan 14 orang dan sejumlah lainnya luka-luka.
AQAP melakukan serangan ketika para petugas kontra-terorisme itu sedang dalam perjalanan untuk mempraktekkan pelatihan di Sanaa yang disponsori AS.
Semua penyerang "Mujahidin" itu kembali ke tempat persembunyian mereka tanpa cedera, kata pernyataan itu.
Pada 25 September, seorang perwira intelijen mengatakan kepada Xinhua, bahwa sedikitnya dua agen mereka tewas dan delapan lainnya cedera dalam serangan Al Qaida terhadap bus mereka di Sanaa.
Dia mengatakan, tiga orang Al Qaida bertopeng dan bersenjatakan AK-47 menembak sebuah bus polisi yang sedang melaju di dekat Universitas Al-Eyman, universitas keagamaan yang dikelola dan dimiliki oleh Sheik Abdulmajid al-Zandani, warga suku yang juga ulama salafi.
Universitas Al-Eyman pernah dicurigai pemerintah Yaman dan AS menyembunyikan para pejuang Al Qaida.
AQAP juga mengatakan, mereka berada di balik lima serangan lain dalam beberapa bulan terakhir terhadap fasilitas intelijen di provinsi Lahj, selatan Sanaa, menewaskan delapan agen termasuk direktur bagian investigasi keamanan Kolonel Ali Abdulkarim.
Dinas intelijen di negara miskin di pesisir selatan Jazirah Arah itu telah berulang kali dijadikan target oleh AQAP sejak awal tahun ini, menyebabkan puluhan anggota kontra-terorisme mereka tewas atau cedera.
0 komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.