Jakarta (ANTARA News) - Sebuah planet baru seukuran Bumi yang ditemukan di zona dapat ditinggali kehidupan (habitable zone) dekat sebuah bintang, tampaknya menjanjikan ada kehidupan luar angkasa, namun masih banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Planet yang dinamai "Gliese 581g" itu adalah salah satu dari dua dunia baru yang ditemukan mengorbiti bintang cebol merah "Gliese 581" yang diketahui memiliki "keluarga" beranggotakan enam planet.
Berikut laporan SPACE.com mengenai apa yang diketahui para ilmuwan mengenai "dunia yang menarik" tersebut, serta sejumlah pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab. Anggaplah ini panduan perjalanan dari Bumi ke planet tersebut.
Bagaimana planet ini dinamai?
Gliese 581g kedengarannya seperti "Grease" (Yunani), tapi aslinya itu adalah nama astronom Jerman, Wilhelm Gliese, yang menyusun katalog planet pengitar bintang Gleise 581 sebagai bagian dari survey mengenai bintang yang pertama kali dipublikasikan pada 1957.
Dimanakah Gliese 581g?
Planet Gliese 581g mengorbit bintang cebol merah Gliese 581 yang jaraknya 20 juta tahun cahaya dari Bumi dalam konstelasi Libra. Satu juta tahun cahaya setara dengan 6 triliun mil (10 triliun km).
Berapa jauh planet itu dari bintangnya?
Taksiran awal menyebutkan bahwa Gliese 581g itu 0,15 Unit Astronomi (AU) dari bintangnya. 1 AU adalah jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari, persisnya 93 juta mil (150 juta km). Dengan jarak sejauh itu, berarti planet tersebut cukup dekat ke bintangnya, sehingga bisa mengorbit kurang dari 37 hari.
Salah satu planet tetangganya berjarak lebih dekat lagi ke tepi habitable zone di sekitar bintang Gliese 581, dan planet terjauhnya berada di luar bagian terdingin dari zona tersebut. Dan Gliese 581g terletak tepat di tengah kedua planet itu.
Apa sih 'habitable zone' itu?
Pikirkan sebuah zona berkehidupan dari sebuah bintang sebagai petak ruang angkasa yang mengelilingi sebuah bintang di mana kondisi kehidupan seperti manusia dikenal di Bumi, kemungkinan ada di sana. Semakin dekat ke zona itu, maka planet itu semakin panas, sebaliknya semakin jauh dari zona itu maka planet makin dingin.
Planet-planet dalam zona yang juga dikenal Zona Keemasan ini memiliki temperatur yang memungkinkan adanya air dan kondisi-kondisi lain yang mendukung kehidupan. Titik kosmik ini bisa bermacam-macam, karena tergantung kepada jenis bintang dan titik waktu umur sebuah bintang.
Contohnya, zona hidup (habitable zone) bintang kita (Matahari) jauh lebih keluar daripada yang dipunyai Gliese 581 yang adalah bintang cebol merah yang 50 kali lebih redup dibandingkan Matahari.
Bintang cebol merah yang lebih dingin ini memungkinkan planet-planet Gliese 581 mengorbit lebih dekat dan tetap berada dalam habitable zone.
Sebuah planet dalam zona ini tak mempunyai peluang menjadi tempat kehidupan, karena biologi tergantung kepada ukuran planet dan kondisi penghuninya, termasuk struktur kimiawinya. Namun apa yang diketahui oleh sejumlah kecil peneliti mengenai Gliese 581g, membuat planet itu menjadi calon planet baru yang amat menjanjikan adanya kehidupan.
Dibandingkan Bumi, sebesar apa sih ukuran Gliese 581g?
Planet ini dikelompokkan dalam kategori "hampir seukuran Bumi". Ini sekitar tiga sampai empat kali lebih besar dari massa planet Bumi, tetapi cukup kecil sehingga disebut lebih berbatu ketimbang ber-gas. Radius jarak planet ini antara 1,3 - 2 kali panjang jari-jari Bumi.
Bagaimana menaksir berat Gliese 581g?
Sebuah planet berukuran sebesar Bumi dengan massa tiga kali lebih berat dibandingkan planet kita akan menarik tubuh Anda tiga kali lebih kuat daripada gaya gravitisi Bumi. Itu artinya, jika berat badan Anda 120 pound (54 kg) di Bumi, maka di planet itu berat badan Anda tiga kali dari berat di Bumi atau tepatnya 360 pound (162 kg).
Gliese 581g juga memiliki jari-jari yang lebih lebar dari Bumi. Seseorang berberat badan 120 pound akan setara dengan 213 pound di Gliese 581g. Ini semua masih teori, sampai astronom bisa menaksir dengan tepat ukuran dan massa sebenarnya dari planet ini.
Seperti apakah permukaan planet itu?
Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kondisi permukaan planet itu seperti air dan atmosfernya ada.
Apa yang diketaui ilmuwan adalah planet itu ada di jarak yang benar dari bintangnya sehingga bisa dikategorikan memiliki air. Planet itu juga berada di jarak yang tepat untuk memiliki atmosfer yang melindungi air tersebut, jika memang ada air di permukaan planet tersebut.
Namun salah seorang penemu planet itu, astronom Steven Vogt dari Universitas California, Santa Cruz, menegaskan bahwa sulit sekali menggambarkan bahwa air itu tidak ada di sana.
Dia menyamakan keadaan itu dengan Bumi, Bulan, Mars, dan bulan bulan pengorbit Jupiter dan Saturnus.
Dia juga mencatat, Nebula Orion bisa menghasilkan cukup air tiap 24 detik sehingga bisa mengisi seisi samudera-samudera yang ada di Bumi.
Para ilmuwan meyakini bahwa planet tersebut terkunci di bintangnya. Itu artinya, satu sisi dari planet itu siang terus, namun sisi lainnya gelap terus. Konfigurasi terkunci seperti itu membantu menstabilkan suhu permukaan planet tersebut, kata Vogt.
Model sirkulasi global 3-D menunjukkan bahwa perbedaan temperatur antar sisi siang dan sisi malam dari planet itu tak akan cukup mendinginkan atau mendidihkan air di planet itu. Model 3d itu juga menunjukkan bahwa sirkulasi atmosferik dan pola angin di planet itu relatif jinak.
Apakah planet ini memiliki bulan (satelit)?
Ada satu, namanya Pandora...eh maaf, becanda kok! Tidak ada informasi mengenai satu pun bulan yang mengitari Gliese 581g, atau mengorbiti planet-planet lain dalam tata surya Gilese. Tetapi, para astronom memandang planet asing itu bisa saja memiliki bulan, dan diantara bulan-bulan itu bisa jadi menjadi tempat kehidupan.
Berapa lama saya bisa sampai ke planet itu?
Jawabannya tergantung pada seberapa cepat perjalanan Anda. Sebuah pesawat ruang angkasa berkecepatan sepersepuluh kecepatan cahaya akan sampai di Gliese 581g dalam waktu 220 tahun, kata Vogt. Setelah melewati waktu selama itu, manusia baru bisa mendapat gambaran nyata dan merasakan atmosfer planet tersebut.
Dengan waktu selama itu, manusia sekarang tak mungkin melakukannya, namun penjelajah robotik akan dengan mudah melakukannya. Masalahnya, wahana ruang angkasa yang dibuat sekarang tidak bisa jauh-jauh menjelajang angkasa, apalagi memiliki kecepatan sepersepuluh kecepatan cahaya.
Kehidupan seperti apa yang kita bayangkan dari planet itu?
Pembicaraan apapun mengenai kehidupan asing di Gliese 581g saat ini masih sangat spekulatif, kata penemu lainnya dari planet itu, Paul Butler dari Carnegie Institution of Washington, Washington D.C.
Butler lebih berhati-hati mengeluarkan pernyataan ketimbang Vogt yang punya keberanian untuk mengatakan bahwa "peluang adanya kehidupan di planet itu adalah 100 persen."
Kendati begitu, Butler mengatakan setiap kali ditemukan unsur air seperti di Bumi, maka pastilah ada kehidupan di sana. Dia menilai, kondisi mirip Bumi ada di mana saja di jagat raya ini, termasuk planet Gliese 581g.
Mengapa planet itu tidak diberi nama yang jelas?
Planet ini disebut Gliese 581g karena bintangnya, Gliese 581, ditempatkan dalam urutan "a," dan empat penghuni berikutnya dari galaksi baru ini berturut-turut diimbuhi huruf b, c, d dan e.
Tetapi Vogt mengaku menamai planet ini dengan nama tak resmi, "Zarmina's World" (Dunianya Zarmina). Nama ini diamnil untuk menghormati istri astronom itu yang bernama Zamira.
Apa yang akan dilihat makhluk asing di planet Gliese 581 saat mereka menyaksikan (bintang kita) Matahari?
Anda tahu kan kita belum memiliki bukti adanya kehidupan di planet tersebut? Tapi taruhlah itu ada, maka kehidupan asing di sana dapat mengamati Matahari sebagai bintang di langit mereka, tanpa menggunakan teleskop atau teropong.
Jika para astronom di planet itu menguasai teknologi seperti yang manusia punya sekarang, maka mereka bisa dengan mudah mendeteksi Neptunus, Jupiter dan Saturnus.
Planet yang dinamai "Gliese 581g" itu adalah salah satu dari dua dunia baru yang ditemukan mengorbiti bintang cebol merah "Gliese 581" yang diketahui memiliki "keluarga" beranggotakan enam planet.
Berikut laporan SPACE.com mengenai apa yang diketahui para ilmuwan mengenai "dunia yang menarik" tersebut, serta sejumlah pertanyaan yang sampai saat ini belum terjawab. Anggaplah ini panduan perjalanan dari Bumi ke planet tersebut.
Bagaimana planet ini dinamai?
Gliese 581g kedengarannya seperti "Grease" (Yunani), tapi aslinya itu adalah nama astronom Jerman, Wilhelm Gliese, yang menyusun katalog planet pengitar bintang Gleise 581 sebagai bagian dari survey mengenai bintang yang pertama kali dipublikasikan pada 1957.
Dimanakah Gliese 581g?
Planet Gliese 581g mengorbit bintang cebol merah Gliese 581 yang jaraknya 20 juta tahun cahaya dari Bumi dalam konstelasi Libra. Satu juta tahun cahaya setara dengan 6 triliun mil (10 triliun km).
Berapa jauh planet itu dari bintangnya?
Taksiran awal menyebutkan bahwa Gliese 581g itu 0,15 Unit Astronomi (AU) dari bintangnya. 1 AU adalah jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari, persisnya 93 juta mil (150 juta km). Dengan jarak sejauh itu, berarti planet tersebut cukup dekat ke bintangnya, sehingga bisa mengorbit kurang dari 37 hari.
Salah satu planet tetangganya berjarak lebih dekat lagi ke tepi habitable zone di sekitar bintang Gliese 581, dan planet terjauhnya berada di luar bagian terdingin dari zona tersebut. Dan Gliese 581g terletak tepat di tengah kedua planet itu.
Apa sih 'habitable zone' itu?
Pikirkan sebuah zona berkehidupan dari sebuah bintang sebagai petak ruang angkasa yang mengelilingi sebuah bintang di mana kondisi kehidupan seperti manusia dikenal di Bumi, kemungkinan ada di sana. Semakin dekat ke zona itu, maka planet itu semakin panas, sebaliknya semakin jauh dari zona itu maka planet makin dingin.
Planet-planet dalam zona yang juga dikenal Zona Keemasan ini memiliki temperatur yang memungkinkan adanya air dan kondisi-kondisi lain yang mendukung kehidupan. Titik kosmik ini bisa bermacam-macam, karena tergantung kepada jenis bintang dan titik waktu umur sebuah bintang.
Contohnya, zona hidup (habitable zone) bintang kita (Matahari) jauh lebih keluar daripada yang dipunyai Gliese 581 yang adalah bintang cebol merah yang 50 kali lebih redup dibandingkan Matahari.
Bintang cebol merah yang lebih dingin ini memungkinkan planet-planet Gliese 581 mengorbit lebih dekat dan tetap berada dalam habitable zone.
Sebuah planet dalam zona ini tak mempunyai peluang menjadi tempat kehidupan, karena biologi tergantung kepada ukuran planet dan kondisi penghuninya, termasuk struktur kimiawinya. Namun apa yang diketahui oleh sejumlah kecil peneliti mengenai Gliese 581g, membuat planet itu menjadi calon planet baru yang amat menjanjikan adanya kehidupan.
Dibandingkan Bumi, sebesar apa sih ukuran Gliese 581g?
Planet ini dikelompokkan dalam kategori "hampir seukuran Bumi". Ini sekitar tiga sampai empat kali lebih besar dari massa planet Bumi, tetapi cukup kecil sehingga disebut lebih berbatu ketimbang ber-gas. Radius jarak planet ini antara 1,3 - 2 kali panjang jari-jari Bumi.
Bagaimana menaksir berat Gliese 581g?
Sebuah planet berukuran sebesar Bumi dengan massa tiga kali lebih berat dibandingkan planet kita akan menarik tubuh Anda tiga kali lebih kuat daripada gaya gravitisi Bumi. Itu artinya, jika berat badan Anda 120 pound (54 kg) di Bumi, maka di planet itu berat badan Anda tiga kali dari berat di Bumi atau tepatnya 360 pound (162 kg).
Gliese 581g juga memiliki jari-jari yang lebih lebar dari Bumi. Seseorang berberat badan 120 pound akan setara dengan 213 pound di Gliese 581g. Ini semua masih teori, sampai astronom bisa menaksir dengan tepat ukuran dan massa sebenarnya dari planet ini.
Seperti apakah permukaan planet itu?
Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kondisi permukaan planet itu seperti air dan atmosfernya ada.
Apa yang diketaui ilmuwan adalah planet itu ada di jarak yang benar dari bintangnya sehingga bisa dikategorikan memiliki air. Planet itu juga berada di jarak yang tepat untuk memiliki atmosfer yang melindungi air tersebut, jika memang ada air di permukaan planet tersebut.
Namun salah seorang penemu planet itu, astronom Steven Vogt dari Universitas California, Santa Cruz, menegaskan bahwa sulit sekali menggambarkan bahwa air itu tidak ada di sana.
Dia menyamakan keadaan itu dengan Bumi, Bulan, Mars, dan bulan bulan pengorbit Jupiter dan Saturnus.
Dia juga mencatat, Nebula Orion bisa menghasilkan cukup air tiap 24 detik sehingga bisa mengisi seisi samudera-samudera yang ada di Bumi.
Para ilmuwan meyakini bahwa planet tersebut terkunci di bintangnya. Itu artinya, satu sisi dari planet itu siang terus, namun sisi lainnya gelap terus. Konfigurasi terkunci seperti itu membantu menstabilkan suhu permukaan planet tersebut, kata Vogt.
Model sirkulasi global 3-D menunjukkan bahwa perbedaan temperatur antar sisi siang dan sisi malam dari planet itu tak akan cukup mendinginkan atau mendidihkan air di planet itu. Model 3d itu juga menunjukkan bahwa sirkulasi atmosferik dan pola angin di planet itu relatif jinak.
Apakah planet ini memiliki bulan (satelit)?
Ada satu, namanya Pandora...eh maaf, becanda kok! Tidak ada informasi mengenai satu pun bulan yang mengitari Gliese 581g, atau mengorbiti planet-planet lain dalam tata surya Gilese. Tetapi, para astronom memandang planet asing itu bisa saja memiliki bulan, dan diantara bulan-bulan itu bisa jadi menjadi tempat kehidupan.
Berapa lama saya bisa sampai ke planet itu?
Jawabannya tergantung pada seberapa cepat perjalanan Anda. Sebuah pesawat ruang angkasa berkecepatan sepersepuluh kecepatan cahaya akan sampai di Gliese 581g dalam waktu 220 tahun, kata Vogt. Setelah melewati waktu selama itu, manusia baru bisa mendapat gambaran nyata dan merasakan atmosfer planet tersebut.
Dengan waktu selama itu, manusia sekarang tak mungkin melakukannya, namun penjelajah robotik akan dengan mudah melakukannya. Masalahnya, wahana ruang angkasa yang dibuat sekarang tidak bisa jauh-jauh menjelajang angkasa, apalagi memiliki kecepatan sepersepuluh kecepatan cahaya.
Kehidupan seperti apa yang kita bayangkan dari planet itu?
Pembicaraan apapun mengenai kehidupan asing di Gliese 581g saat ini masih sangat spekulatif, kata penemu lainnya dari planet itu, Paul Butler dari Carnegie Institution of Washington, Washington D.C.
Butler lebih berhati-hati mengeluarkan pernyataan ketimbang Vogt yang punya keberanian untuk mengatakan bahwa "peluang adanya kehidupan di planet itu adalah 100 persen."
Kendati begitu, Butler mengatakan setiap kali ditemukan unsur air seperti di Bumi, maka pastilah ada kehidupan di sana. Dia menilai, kondisi mirip Bumi ada di mana saja di jagat raya ini, termasuk planet Gliese 581g.
Mengapa planet itu tidak diberi nama yang jelas?
Planet ini disebut Gliese 581g karena bintangnya, Gliese 581, ditempatkan dalam urutan "a," dan empat penghuni berikutnya dari galaksi baru ini berturut-turut diimbuhi huruf b, c, d dan e.
Tetapi Vogt mengaku menamai planet ini dengan nama tak resmi, "Zarmina's World" (Dunianya Zarmina). Nama ini diamnil untuk menghormati istri astronom itu yang bernama Zamira.
Apa yang akan dilihat makhluk asing di planet Gliese 581 saat mereka menyaksikan (bintang kita) Matahari?
Anda tahu kan kita belum memiliki bukti adanya kehidupan di planet tersebut? Tapi taruhlah itu ada, maka kehidupan asing di sana dapat mengamati Matahari sebagai bintang di langit mereka, tanpa menggunakan teleskop atau teropong.
Jika para astronom di planet itu menguasai teknologi seperti yang manusia punya sekarang, maka mereka bisa dengan mudah mendeteksi Neptunus, Jupiter dan Saturnus.
0 komentar:
Posting Komentar
KOMENTAR ANDALAH YANG KAMI BUTUHKAN.